Disini saya akan memberikan tips bagaimana kita memilih teman yang baik dan tepat untuk diri kita. Sebelumnya saya akan menjelaskan kenapa sih kita harus memilih teman yang tepat? Apa alasanya? Kan teman itu semua sama? Tunggu dulu teman... kalian akan mengetahui semua jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut.Berteman adalah salah satu kebutuhan yang sangat sangat penting bagi semua orang tak terkecuali kamu. Memiliki teman bisa membuat kamu menjadi tumbuh dan berkembang dengan baik. Teman memiliki peran yang cukup besar dalam proses pertumbuhan kepribadianmu. Maka dari itu sangatlah penting bagi kamu untuk memiliki teman yang dapat mengajak kamu menjadi pribadi yang lebih baik, bukan malah sebaliknya. Berikut ini beberapa tips memilih teman yang tepat di sekolah :1. Rajin Beribadah. Faktor paling utama dalam memilih teman yang wajib kamu jadikan bahan pertimbangan adalah kualitas ibadahnya. Jika kamu mendapatkan teman yang selalu menjaga ibadahnya dengan baik, sudah tidak diragukan lagi, kamu sudah sangat tepat dalam memilih teman. Karena perilaku yang selalu taat beribadah akan membawa kamu menjadi pribadi yang baik terutama dalam hal beribadah. Saya yakin bahwa kamu akan berkembang ke arah yang lebih baik.2. Mempunyai teman yang semangat dalam belajar. Tentunya di sekolah kamu setiap hari akan bertemu dengan teman-temanmu kan? Waktu yang kamu habiskan dengan temanmu juga tidak sebentar. Maka dari itu sangatlah disarankan kamu memilih teman yang mempunyai semangat belajar sehingga kamu akan terpengaruh oleh semangat belajarnya dan tentunya itu akan berdampak positif bagi dirimu sendiri, seperti pada prestasimu di sekolah.3. Teman yang menerimamu apa adanya. Teman yang baik pasti akan menerima kamu apa adanya. Bagaimana kondisimu, masalahmu, dan kekuranganmu. Teman yang baik tidak akan mempermasalahkan itu semua, mereka akan menerimamu apa adanya. Jika kamu sudah menemukan teman seperti ini jangan sampai kamu menyianyiakanya.4. Menjadi tempat berbagi. Berteman di sekolah pasti tidak selalu membicarakan tentang masalah sekolah ataupun pelajaran saja. Tapi kamu biasanya akan membicarakan tentang banyak hal dengan temanmu, mulai dari minat, hal-hal yang disukai atau bahkan masalah pribadi. Maka dari itu, kita haruslah memilih teman yang setia dan bisa diajak untuk sharing dan selalu menerima curahan hati kita dengan baik. Dengan memilih teman seperti ini, kamu dan temanmu akan bisa belajar bagaimana cara berempati, mendengarkan dan melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang.5. Selalu mengajak pada kegiatan positif. Kegiatan ataupun aktivitas yang kamu lakukan dalam sehari-hari akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan diri kamu di masa yang akan datang. Untuk itu, kamu wajib memilih teman yang selalu mengajak untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang positif. Misalnya, berorganisasi, melakukan kegiatan-kegiatan sosial, sharing ilmu, mengembangkan bakat dan lainya. Menurut saya hal seperti itu sangatlah bermanfaat dari pada hanya nongkrong tidak jelas yang justru akan menghambat perkembangan dalam diri kamu.6. Teman yang jujur. Seperti yang telah saya bahas pada poin ke 4, bahwa saat kita berteman di sekolah kamu pastinya tidak hanya membicarakan tentang pelajaran saja, tapi juga tentang masalah pribadi kamu, maka penting sekali buat kamu untuk memilih teman yang jujur. Sosok yang mengedepankan kejujuran sangat membantu kamu dalam membentuk karakter ataupun menemukan jati diri. Teman yang menjunjung tinggi sifat jujur, pasti akan terbuka dengan kamu mengenai apapun yang berhubungan denganmu. Misal, jika dia tidak suka akan berkata tidak suka dan menjelaskan kenapa dia tidak suka. Meskipun pahit jika diucapkan, namun nantinya tidak akan menimbulkan kesalah pahaman yang sangat berisiko pada perpecahan pertemanan kamu karena munculnya kecurigaan antara kamu dengan temanmu. Tapi, jangan lupa bahwa kamu harus jujur kepada temanmu juga ya....Semoga tips-tips tersebut bisa bermanfaat bagi kawan-kawan semua. Bukan berarti kamutidak boleh berteman dengan siapa saja, tetapi memilih teman yang baik dan tepat akan sangat membantu kamu menjadi pribadi yang lebih baik. Hindari hal-hal negatif dan raihlah masa depan yang positif.
Minggu, 27 Desember 2020
Tips Memilih Teman yang Baik danTepat
Dampak dan Pencegahan Bullying Pada Remaja
Bullying adalah perilaku kekerasan fisik ataupun mental yang dilakukan satu orang atau lebih dengan cara melakukan penyerangan terhadap orang lain. Kebanyakan tindakan bullying yang terjadi di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah melibatkan anak –anak maupun remaja yang secara fisik lebih lemah dari pada teman-temanya. Tindakan bully tidak hanya terjadi ketika pelaku melakukan kekerasan secara fisik kepada korban, seperti memukul, menampar, atau bahkan menendang. Bully juga bisa dilakukan tanpa melakukan kekerasan fisik, bullying juga bisa dilakukan secara verbal seperti mengejek, memanggil seseorang dengan sebutan yang hina, menyebarkan gosip tentang korban, atau mempermalukan korban di depan banyak orang. KPAI bidang Hak Sipil dan Partisipasi anak, mengatakan bahwa kejadian mengenai siswa yang dibully misal jarinya harus diamputasi atau bahkan kejadian mengenai siswa yang ditentang sampai meninggal menjadi gambaran ekstrem dan fatal dari bullying fisik maupupun psikis yang dilakukan pelajar kepada teman-temanya pada Febuari 2020. kejadian yang dilakukan oleh pelaku ini termasuk kejadian pada anak pada saat menyaksikan cara kekerasan sebagai penyelesaian masalah, artinya mereka tidak pernah diajarkan cara menyelesaikan masalah dengan baik, bahkan memandang bahwa kekerasan termasuk salah satu cara penyelesaianya. KPAI mencatat dalam kurun waktu 9 tahun, dari 2011 sampai 2019, ada 37.381 pengaduan kekerasan terhadap anak. Untuk Bullying baik di pendidikan maupun sosial media, angkanya mencapai 2.473 laporan dan trennya terus meningkat. Tentu saja hal ini meresahkan orang tua, para guru dan staf pengajar. Bullying adalah tindakan yang merugikan, Baik korban maupun pelaku perundungan sama-sama merasakan efek negatif dari bullying. Berikut adalah beberapa dapak bullying bagi korban maupun pelaku.
Dampak
kasus bullying bagi
korban :
- Mengalami
gangguan mental, seperti depresi, rendah
diri, cemas, sulit tidur nyenyak, ingin
menyakiti diri sendiri, atau bahkan keinginan untuk bunuh diri.
- Menjadi
pengguna pengguna obat-obatan terlarang.
- Takut
atau malas untuk berangkat ke sekolah.
- Prestasi
akademik menurun.
- Ikut
melakukan kekerasan atau melakukan balas dendam
Oleh karena itu orang tua harus mengetahui perubahan
tingkah laku anak saat mengalami terjadinya tidakan bullying yang terjadi pada anak. Perubahan
tingkah laku pada anak antara lain :
- Tidak
semangat untuk berangkat ke sekolah.
- Prestasi
anak mulai menurun.
- Tiba-tiba
kehilangan teman atau menghindari ajakan pertemanan.
- Barang-barang
miliknya sering hilang atau hancur.
- Mengalami gangguan tidur.
- Kabur
dari rumah.
- Terlihat
stres saat pulang sekolah atau usai mengecek ponselnya.
- Mungkin
ada luka di tubuhnya.
Dampak kasus bullying bagi pelaku
Ternyata tidak hanya korban saja, namun tindakan ini juga berdampak buruk terhadap si pelaku. Pelaku bully di usia remaja berisiko mengalami masalah psikologis jangka panjang. Gangguan tersebut bisa terbawa hingga dewasa jika tidak ditangani dengan tepat. Perundung (pelaku) dapat tumbuh menjadi pribadi yang tidak bahagia. Mereka pun cenderung tidak bisa mengendalikan emosinya, sehingga akan kesulitan membangun hubungan sosial maupun romantis.
Secara umum, pelaku bully dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pure bully dan bully-victim. Pure bully merupakan perundung yang tidak mempunyai pengalaman di-bully. Mereka memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan harga diri yang tinggi pula. Pure bully cenderung bersifat agresif, berwatak keras, impulsif, tidak punya empati, toleransi terhadap frustasi yang rendah, memiliki kebutuhan kuat untuk mendominasi orang lain. Pelaku pure bully akan beranggapan bahwa mereka berkuasa, jika dibiarkan dan tidak ditangani, tindakan bullying ini dapat berubah menjadi kekerasan terhadap anak dan perilaku kriminal.
Sementara bully-victim ialah perundung yang dulunya di-bully. Kemungkinan mereka akan merasa tertekan, cemas, gelisah, kesepian, dan impulsif sampai usia dewasa. Mereka juga diketahui lebih sering merundung dari pada pure bully. Sama seperti korban kasus bullying, pelaku bully-victim juga berisiko memiliki pemikiran menyakiti diri sendiri, bunuh diri, depresi, kecemasan dan gangguan kepribadian antisosial. Bullying adalah tindakan yang sangat merugikan. Bukan cuma bagi korbannya, melainkan juga pelakunya. Kalau korban lebih banyak mengalami efeknya terhadap kesehatan psikologis, dampak bullying bagi perundung tergolong ke dalam perilaku kriminal. Selain itu, pelaku pun bisa tumbuh menjadi pribadi yang agresif, temperamen, dan bersikap kasar terhadap orang lain.
Pelaku bullying haruslah di hentikan
karena jika terus dibiarkan mereka akan semakin merajalela dan bisa merusak generasi
muda. Sebagai orang tua juga bisa turun tangan untuk mengatasi terjadinya
bullying ini dengan datang kesekolah dan melaporkan siswa yang telah
melakukakan pembullyan. Dengan begitu pihak sekolah bisa menangani langsung
dengan melaporkan kepada orang tua yang bersangkutan.
Berikut adalah beberapa langkah yang
bisa orang tua lakukan untuk mencegah tindakan bullying:
- Tanamkan
nilai-nilai moral sejak dini.
- Ajak
anak untuk bersama-sama menilai dan membedakan perbuatan yang baik dengan
perbuatan yang tidak patut dilakukan pada sesama.
- Bangun
komunikasi yang baik dengan anak, serta dampingi ia dalam proses tumbuh
kembangnya.
- Ajarkan
anak cara bersikap asertif, alias tegas tapi selalu
sopan, agar ia tidak mudah ditindas dan disukai banyak orang.
- Anda
juga bisa menasihati anak Anda agar berani melaporkan kepada pengajar di
sekolah saat mengalami perilaku bully.
- Bila
anak adalah pelaku bullying,
maka ajaklah anak berdiskusi dan cari tahu penyebabnya. Beri ia penjelasan
bahwa hal itu bukanlah perilaku yang terpuji, dan tidak dapat diterima.
- Orang
tua bisa mengajak anak (baik pelaku maupun korban) untuk menjalani konseling agar pola
pikir dan tingkah lakunya bisa lebih terarah dengan baik.
- Menjadi
contoh teladan bagi anak sangatlah penting. Sebab, anak akan mencontoh
orang tua sebagai tolok ukur dalam bersikap.
Dengan dukungan dan kerja sama dari orang tua
dan guru, anak bisa menikmati proses belajar di sekolah tanpa tindakan bully.
Minggu, 20 Desember 2020
Menjadi Guru Kreatif di Era Global
Pendidikan dalam perspektif dapat didefinisikan sebagai usaha yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajarannya diciptakan agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan keterampilan yang diperlukan pada dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU No.20 TH 2003 tentang Sisdiknas) Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab (UU No.14 TH 2005 tentang Guru dan Dosen).
Dalam mewujudkan cita-cita mulia pendidikan diera global ini, guru harus mampu menguasai teknologi komunikasi dan informasi sebagai sarana utama dalam proses pendidikan. sarana utama tersebut dilandasi dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan berstandar global. Tugas guru di era global ini harus mampu mewujudkan peserta didik untuk cerdas dalam segala hal,
1. Knowledge (Pengetahuan). Peserta didik harus menguasai teknologi dan informasi, cerdas dalam inovasi dan kreatifitas serta mampu memahami nilai-nilai universal (Lintas Budaya).
2. Attitude (sikap). Peserta didik harus selalu disiplin, dinamis dan fleksibel dalam bergaul, senantiasa mempunyai inisiatif dan proaktif dalam segala kondisi seta kreatif dalam memecahkan masalah.
3. Skill (keterampilan). keterampilan yang harus dimiliki peserta didik berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan informatika.
untuk mewujudkan peserta didik yang cerdas dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan, maka guru harus kreatif dalam prpses pembelajaran. Guru harus segera melakukan perubahan yang signifikan dengan meningkatkan kompetensi yang multiskill dan menguasai teknologi seta informasi secara mandiri dan revolusioner. oleh karena itu sangat dibutuhkan perubahan mindset dan paradigma terhadap proses pembelajaran saat ini. Menurut John C. Maxwell, mindsetlah yang menentukan tindakan perilaku, kebiasaan, karakter, kepribadian, dan masa depan seseorang. terdapat tiga mindset yang harus dimiliki oleh guru kreatif di era global antara lain Think and Action Positive (senantiasa berfikir dan bertindak positif terhadap situasi dan kondisi apapun)., Dare to Fail (berani gagal dan mencoba sesuatu yang baru serta berani mengambil resiko dan pantang menyerah), Focus (selalu fokus, serius dan sungguh-sungguh dengan peluang mencari ide dan gagasan kreatif dalam meraih cita-cita atau target). setelah mengubah mindset, ada tiga hal yang harus dilakukan oleh guru agar menjadi guru yang kreatif yaitu pertama, Reason. Tanamkan minimal lima alasan mengapa memilih profesi sebagai guru? atau kenapa harus menjadi pendidik?, kedua, be creative. jadilah guru kreatif dengan dengan melakukan dua hal yaitu Thinking in Certain Wav and Action in Certain Wav. senantiasa berfikir dengan cara tertentu dan senantiasa mengerjakan dengan cara tertentu pula. Ketiga, Doing by Learning. Guru kreatif adalah guru yang harus belajar, belajar, dan belajar. Guru yang meskipun tugasnya mengajar dengan segudang ilmu dan pengalaman yang dimiliki namun senantiasa merasa kurang, kurang, dan kurang. Sehingga terus meningkatkan ilmu, keterampilan dan pengetahuanya baik melalui pendidikan formal maupun non formal.
Tips Memilih Teman yang Baik danTepat
Tips Memilih Teman yang Baik dan Tepat Disini saya akan memberikan tips bagaimana kita memilih teman yang baik dan tepat untuk diri ...
-
Dampak dan Pencegahan Bullying Pada Remaja Bullying adalah perilaku kekerasan fisik ataupun mental yang dilakukan satu orang atau...
-
Sejarah Perlawanan Pangeran Diponegoro Terhadap Belanda (1825–1830) Sejarah Perlawanan Pangeran Diponegoro Terhadap Belanda (18...